Tahun Baru yang Hening

Ketika aq tanya kepada teman-temanku tentang kegiatan tahun baru, sebagian besar teman-temanku bilang kalau dia menghabiskan malam tahun baru dengan euforia yang bergaya anak muda, ada yang pergi ke pantai Parang Tritis dengan gerombolannya, ada juga yang pergi ke Alun-Alun Utara untuk enjoy sajian musik sampai mid night, ada juga teman-teman desaku kumpul dengan mendirikan tenda plus dengerin musikkenceng banget plus sambil bakar ayam. Tujuan mereka sama, menghabiskan malam tahun baru, dengan suka cita.
Pada pergantian tahun baru menuju tahun 2009, hari Rabu, 31 Desember 2008, adalah hari ke-7 meninggalnya nenekku dan dengan alasan itulah aq meghabiskan \malam tahun baru dengan mendoakan arwah nenekku with all of my sepupu. nenekku, aq anggap sebagai wanita yang selalu menginspirasi ku untuk melakukanhal-hal yang aq rasaaq harus lakukan yang erbaik dari seluruhpekerjaan yang harus aq perbuat.
Beliau meninggal setelah satu bulan ada di rumahku. Pada beberapa hari setelah gempa, nenekkudibawa ke rumah budhe di Tangerang, jadi sudah 2 tahun lebih nenek dirawat di rumah budhe. Aq hanya brtemu beliau 1 tahun sekali pada waktu Idul fitri saja tapi aq bersyukur tiap kali bertemu. Aq terus berusaha menjadi cucu yang berbakti pada nenekku, contohnya adalah kadang-kadang aq ikut nyuapin beliau. Aq juga terus meminta beliau untuk selalu mendoakanku karena I believe that doa orang tua, dalam hal ini adalah nenek pasti di dengar oleh Allah SWT. Dan ketika aq pulang ke Jogja, merupakan hal terberat karena aq harus berpisah dengannya dan aq pasti menangis dalam hati dan aq selalu mendoakan agar nenekku selalu sehat dan bisa bertemu pada Idul Firtri selanjutnya. Dan baru akhir Novenmber kemarin, simbah dibawa pulang ke Jogja, rumah asli beliau.
Setiap kali aq meminta beliau untuk mendoakanku, aq selalu bilang begini.”Mbah, doain aq ya. Supaya aq bisa sukses dalam kuliah, aq bisa keja dengan uang yang banyak dan pada akhirnya aq bisa membahagiakan simbah dengan bisa menuruti apa yang simbah mau”.
Itulah yang selalu aq bicarakan. Dan pada waktu itu, aq bertekad kalau aq sudah kerja, aq akan membelikan apa yang simbah mau, tapi ternyata impianku itu tidak mungkin akan terlaksana. Aq kadang-kadang sedih karena aq sudah tidak bisa lagi membahgiakannya.
Pada waktu masih sehat, dia adalah sumber support bagiku untuk semangat dalam belajar dan pada waktu itu, aq tidak yakin bahwa aq bisa kuliah karena financial keluargaku tentu tidak cukup untuk membiayaiku, tapi alhamdulillah, berkat dukungan semuanya, aq bisa kuliah free, dan aq bicarakan kepada nenek tentang hal itu agar nenek bahagia dan bangga padaku.
Sekarang ini, yang aq bisa hanyalah agar selalu berusaha mendoakan beliau agar tenang di alam sana sesudah sholat.

MY BLOG IS MY IDEAS


“..I love writing”. Itulah sepenggal kalimat yang ku tulis dibagian belakang yang ku tulis di bagian profile pada blogku. Memang, aq suka menulis , apapun itu (yang penting positif lho..). Menulis di blog menurutku suatu seni yang sedikit banyak dapat mengubah dunia lewat tulisan lah , pikiran –pikiran kita dapat terpublikasi secara bebas dan tanpa batas, tulisan itu dapat menyebar to all of world part dengan media dunia maya tentunya.
Blog yang ku punya akan ku manfaatkan untuk dapat menyalurkan bakat-bakat aq dalam menulis. Semoga tulisan yang q tulis, dapat memberi angin segar bagi yang membacanya, keuntungan bagi yang memahaminya, dan kesenangan setelah mengetahui segala seluk-beluk tentang my text, kan jadi lebih tahu tentang aq (he..he). Saya berpendapat bahwa blog itu sangat privacy yang menggambarkan si penulis atau si pemilik blog yang sebenarnya, baik itu watak, dan pandangan sipenulis bagaimana cara dia mengemukakan his ideas, ini tentu sedikit banyak sudah dibuktikan dengan urgensi tulisan –tulisan yang dah aq upload. Nah, satu lagi tambahan bahwa tulisan dapat menjadi sarana mengenal kepribadian penulis, iya kan? Dari sekian tulisan yang q upload, kamu dah sedikit tahu kan about my characteristic.
Semua tulisan yang q upload adalah berasal dari pemikiranku, ehh..lupa ada satu denk yang q ambil sumbernya dari buku!, pemikiranku itu mudah-mudahan bermanfaat bagi readers karena q pikir dengan kekhasan tulisan suatu blog, maka dapat menjadi point tersendiri jika suatu blog di compare dengan blog yang lain. Jadi, aq kepingin banget mendengar kamu semua bilang,”Rohmat (or Dayat), your article is different”. Dari ratusan juta pengalaman dalam hidupku sejak lahir hingga sekarang, aq pilih yang menurutku penting dan pengalaman ini mungkin juga berarti pada keseharianku dan mudah-mudahan untuk orang lain juga.
Menulis artikel di blog itu butuh ide, apa topik tang akan kita usuyng untuk tulisan yang akan nangkring di blog. I de-ide yang ku dapat sangat beragam dan aq dapatkan secara tak sengaja, contohnya, aq pernah mendap[at ide dari untuk menulis tentang bola pada waktu aq menonton pertandingan bola di stadion Sultan Agung di Bantul. Selain tiu, juga pada waktu berpetualang dengan si bolang yang lalu, semuanya q serap directly(secara langsung) pada waktu aq feel enjoy dan keadaan santai. Dfan alhamdulillah, belakangan ini aq banayak mendapatkan ide untuk blogku, sehingga untuk semua penggemarku, santai aja buuu..stok masih banyak kok.
Perlu diingat, menulis di blog itu gampang-gampang susah. Kita juga perlumengamalkan teknik yang namanya teknik tulis-menulis, seperti runtutnya kalimat, bahasa yang jelas, dll. Tapi menurutku, blog itu adalah privacy kita dan kita bebas menuangkan all of my ideas walaupun tidakl gunakan bahasa yang baku. Yang penting apa yang kita kemukakan bisa dapat meresap di kalbu pembaca.
Memang sih, mulai nulis di blog itu juga agak sul8it lho, seperti kata-kata pertama yang dipilih untuk dijadikan sebagai awal artikel. Aku tidak segan untuk mengganti beberapa kertas yang q gunakan untuk mengkonsep artikelku jhika kata-kata yang q pilih tidak pas.
Setelah aq dapat ide untuk nulis sesuatu, aq tidak bisa merangkai kata-kata di sembarang tempat, aq biasanya nulis di belakang rumahku yang so cool di siang hari. Di situ, angin bertiup sangat segar dan bertiup seiringan dengan tanganku yang terus memainkan pena untuk menelurkan ide-ide segarku. Semua yang ku tulis di atas, tidak akan terealisasi tanpa adanya kata “NIAT”.

MY POWERFULL SPIRIT

Pukul 07.09, aq mendapat sms dari seorang teman kuliah bernama Aan (yang tiap hari selalu boncengin aq ke kampus)yang intinya dia tidak berangkat kuliah dan menyuruhku untuk berangkat kuliah dengan bis. Aq kaget banget. Kenapa dia tidak sms lebih pagi,kan pukul 8 masuknya?. Karena jika dia sms lebih pagi, ya..kira-kira pukul 6 pagi, aq mampu bersiap-siap terlebih dahulu dan sms ke temen lain untuk boncengin aq di Bantul kota. Aq pada waktu itu harus masuk pukul 8 pagi, dan kampusku berada di Jnti, dan rumahku ada di Bambanglipuro, daerah bantul. Jauh, kan! Padahal aq harus pakai bis, jadi aq butuh waktu 1,5 jam untuk dapat sampai ke Jnti dan harus transfer bis dari terminal.

hidup adalah perjuangan!

Dengan gerakan 1000 langkah, aq dengan agak gugup karena masih kaget dengan sms tadi, aq langsung sms Panca(teman q yang laen), agar bisa menunggu aq dukota bantul biar aq bisa bonceng dia. Perkiraanku ternyata benar, bahwa aq tadi mengira bahwa pasti Panca udah on going ke kampus. Dengan tergesa-gesa sambil sebel kerena Aan sms kaya gitu, aq langsung ke bus stop di jalan Samas.Karena hujan deres, maka aq harus pakai payung+dianterin ama Mbakku, kan ga mungkin bisa terkejar waktunya, aq nunggu bis cukup lama, more than 15 menit gitu.
Di dalam bus , aq terus termenung , mengapa hal ini terjadi padaku. Hujan-hujan aq rela ke kempus. Tapi aq terus menguatatkan diriku bahwa ini hanyalah cobaan, bagaimnana kita melawan cobaan tersebut, apakah kita kalah(dengan bermalas-malasan di rumah), ataun kita menjadi pemenangnya(dengan mengalahkan rasa malas tadi).Dari hal itu aq bisa mengerti , apa itu yang namanya perjuangan hidup. Hidup itu peperangan dengan dampak yaitu dengan kesakitan yang kita alami. Dan aq simpulkan , aq pasti punya semangat, yaitu “semangat yang tak pernah padam”. Hal itulah yang selalu aq pegang dalam hidupku, insyaAllah. Kalau hidup kita selalu ditemani dengan yang namanya semangat, aq pikir hidup kita akan menjadi terarah. Terarah di sini mengacu pada kegiatan yang kita lakukan berada pada jalur untuk menuju kesuksesan.
Anggap saja , untuk waktu sekarang ini, aq sedang berpuasa. Berpuasa di sini, ya..kita sedih-sedihdahulu, berjuang dahulu. Dan pada suatu hari nanti, aq yakin bahwa Allah akan mengganti susah payahku waktui sekarang dengan kesenangan di waktu yang akan datang.
Aku harap artikelku ini menjadi pacuan kekuatan untuk teman-teman semuatetap semangat do our best9lakukan yang terbaik dari diri kita. Setuju?
Sebetulnya, artikel ini sudah ku konsep sejak 10 Desember 2008, tapi aq baru upload sekarang ini karena waktuku sekitar 2 minggu ini ada banyak kegiatan, , so sorry!

SI BOLANG(EXTENDED)


Kemeriahan dalam berpetualang masih berlanjut. Kami tetap setia dengan sepeda kita masing-masing. Setelah istirahat sekitar 15 menit di rumah Sakti, aq mulai mengobarkan semangat kepada anggota si bolang yang lain untuk lansung tancap gas ke Depok Beach. Pada jam 11, kami start moving. Puanaass! Itulah illustrasi yang dapat mewakili suasana hari itu. Tapi panas hari itu cukup terkurangi karena angin yang menemani along the journey, kami melewati sawah di timur desa Sakti.
Enjoy the journey! Itulah gambaran awal perjalanan kami. Tapi sewaktu kami mencapai di Jalan Parang Tritis, aq harus siapin tenaga full untuk dapat membawa sepedaku dan orang yang berada di belakangku(bonceng maksudnya..), yaitu Yeti ke puncak jembatan, karena tahu sendiri kan, untuk dapat melewati jembatan Kretek yang di bawahnya terdampar Sungai Opak yang menantang dan sombong, kami harus bersusah payah untuk dapat melayang melewatinya.
Extremely Different! Itulah yang ada dibenakku pada waktu aq mulai menginjak jembatan. Aq berpikir begitu karena sebelum sampai ke jembatan, aq lihat hanyalah toko-toko yang penuh sesak di sepanjang jalan Paris, tapi setelah melewati jembatan, air sungai Opak yang bersinar karena pantulan dari matahari dan diiringi dengan hijaunya pegunungan yang menemani perjalanan sungai itu, dan pegunungan itu sunggung fresh. Subhanallah! Ituilah ciptaan Allah SWT yang so beautiful, walaupun aq sering lewati jembatan itu, tapi q tak pernah bosan menikmati suguhan hasil ciptaan-Nya itu.
Sambil menuntun sepeda untuk lewati jembatan, aq mulai looking around. Sambil jalan, aq berupaya mengumpulkan energi untuk menuju Pantai Depok yang berjarak tidak terlalu jauh. Di jalan menuju Pantai Depok(setelah belokan dari Paris Street), ada anak kecil sambil bersepeda dan bilang “Pacaran ya, Mas!”, dan aq dengan reflek bilang “Lhaiyo Le”(Benar, dik). Nah, setelah bilang begitu, si Siti tertawa menertawakan kami, tapi tak q ambil pusing.
Setelah sampai, q lihat jam menunjukkan pukul hampir 12 siang. Kemudian kami pun langsung menuju masjid Depok dan menyandarkan sepeda buntut kami di sana, karena tidak ada pohon around the mosque, maka angin di sekitar masjid menjadi sangat panas, but no what what lah. Untuk itu, kami sholat dan setelah santai-santai sebentar, kami mulai menyambangi pantai yang q tebak memang sangat panas. Kami main di pantai sekitar 45 menit dengan tanpa topi dan pelindung badan lainnya, jadinya puanaas! Setelah main air plus foto-foto yang ga’ bermutu, kami putuskan untuk pulang, dan aq mulai berfikir kita akan memulai perjuangan kembali(tahu kan, artinya..bersepeda buu!). Aq melihat ada banyak perbedaan Pantai Depok dari terakhir aq ke sana, yaitu kurang lebih 1,5 tahun yang lalu, sekarang lebih bagus (mau tahu perbedaannya apa, lihat sendiri donk!). Karena aq ke sana hari Sabtu, maka ramai banget pantainya.
Pulang dari Depok merupakan suatu perjuangan yang kedua karena perjuangan yang pertama adalah menuju ke Depok, dan sekarang aq harus pulang dari Depok dengan segala penderitaan yang ada, aduuh! Aq bicara seperti itu karena aq harus melewati suatu tempat di mana pertamanya, ada anak kecil yang lagi main di pinggir sungai Opak dan dia dengan teman yang lain mengejekku dengan celotehan khas anak kecil dan bilang aq sedang pacaran(tidak gentar aq saat itu), kemudian cobaan kedua datang lagi, pada saat aq sudah sampai di sekitar desa Bungkus(utara Depok), ada segerombolan pemuda desa itu yang lagi berkumpul, nah, pas setelah aq lewat di hadapan mereka, aq dengar ada the one of them nyanyi, aq kira mereka nyanyi cuma iseng, tapi ternyata mereka malah mengejekku. Gini nyanyiannya,”Cintaku di sepeda tua”, aduuh!pada waktu itu aq malu banget, tapi karena aq sudah agak jauh dari gerombolan itu, aq tidak sempat menengok ke belakang, semakin aq jengkel karena along the street, si Sakti dan Siti terus menertawakanku, ganassss(s-nya empat).
Setelah sampai di Sakti’s house, kami istirahat, disuguhin kelapa muda pula(asyyiik), Tahu sendiri kan habis seharian ngayuh sepeda, ada kelapa segarrrr. Bersepeda memang asyik, tapi perlu diingat konsekuensi yang harus diambil adalah bikin capek, jadi siapkan tenaga dengan makan 1 baskom dulu..(wuu..lebay!). Kenapa sih aq mau bersepeda ke Pantai Depok pake sepeda, kan using motor easier?
Aq ingin merasakan pengalaman baru, pengalaman yang I never done it before. Menurutku, more pengalaman yang kita dapat dalam hidup ini, maka dengan adanya pengalaman, semoga kita dapat menggunakannya untuk memudahkan urusan kita di kemudian hari. Memang, efek sampingnya capai, kulit gorong, dsb. Tapi, itulah risikonya. Kita tak perlu pikirkan itu, tapi pikirkan hal positif apa yang telah kita dapatkan.
Setuju?

SI BOLANG(BOCAH PETUALANG)



"Tak perlu keliling dunia(lagu Gita Gutawa banget), untuk menimati keindahan alam. Tak perlu ke obyek wisata untuk berrilex-rilex ria. Allah SWT telah menciptakan alam yang indah di semua titik dunia, hanya dari diri kita sendiri apakah kita mampu menangkap keindahan tersebut atau tidak. Di sekitar kita pun, dapat pula menjadi tempat yang mengasyikkan, asalkan bagaimana kita melakukannya". Itulah kesimpulah yang aq dapatkan pada sat Aq, Panca, Siti, Suyeti, dan Sakti(all of them are my friends at campus) berpetualang menjelajahi bukit semi pasir yang berada di selatan pedesaan rumahnya Sakti di daerah Kretek bagian selatan, Bantul.
Dari hasil pengamatanku, bukit ini secara geografis sebagai pemisah antara pasir di sebelah selatan yang berhubung langsung ke pantai dan tanah pertanian di sebelah utara yang merupakan pedesaan Sakti.
Penjelajahanq dimulai Sabtu( /12) saat libur kuliah pukul 10.00. Udara masih sejuk walaupun matahari sudah mulai panas. Perlu diketahui, kami bertualang bukan menggunakan motor lho, tapi pakai sepeda buntutnya Sakti, Yeti, dan Siti, tapi karena asyik, aq tidak menghiraukannya, yang penting having fun. Walaupun di desa, tapi jalannya sudah diaspal dengan halus walaupun agak rusak karena jalantersebut tidak kuat menahan beratnya truk yang berlalu-lalang di desa itu karena eksploitasi pasir.
Sampai suatu saat, kami menemui tanjakan pertama.
Pada waktu itu aq pas pakai sepedanya Suyeti yang super berat kayuhannya, plus aq harus boncengin si Panchiel(walaupun kelihatannya orangnya kecil, tapi berat banget Buu..), aq pun suruh Panca untuk turun, ya emang ga’ kuat, piye jal!, aq kita itu jalan pertama dan terakhir yang membuatku kelelahan, tapi ternyata there was some tanjakan again and again("tanjakan" itu Englishnya apa sich?), nah mulai itu keringatku bercucuran membasahi bumi(wuu.. lebayyy), dan itu tak seberapa, Panca yang notabene ga pernah sepeda, mukanya merah dan cape’, walaupun Cuma bonceng!!!
Akhirnya dari sekian kali tanjakan, ternyata ada juga turunan, nah.. disitu I feel the real fresh-nya pedesaan dicampur dengan udara pantai yang real good yang ga jauh dari bukit itu, dan tentu saja aq ga kayuh, dan biarkan sepeda ku berlari tanpa ku beri tenaga.
Karena keasyikan bersepeda santai sambil bercanda dengan anggota Si Bolang yang lain, kami malah berada pada suatu tempat yang belum terjamah oleh Sakti sebelumnya, yang ada di pikiranku pada saat itu, Kenapa Sakti yang notabene anak desa di situ, koq ga tahu daerah itu sich? Kami pun mencoba berhenti di pinggir jalan di tepi sebuah sawah, udaranya fresh banget. Aq pun muncul ide segarr, bagaimana kalau kita pergi ke Depok Beach by cycle, pasti oks banget. Ternyata, all of them agree with my opinion. Kami pun pulang ke rumahnya Sakti kembali untuk refresh tubuh kita. Dan petualangan masih berlanjut, aq akan cerita di artikel berikutnya to tell you about Depok Beach. Nah, inilah pengalaman pertamaku bersepeda dengan sepeda onthel untuk berpetualang, sekaligus untuk rekreasi bareng teman-teman anggota Si Bolang, aq disitu dapat enjoy along journey. Benar kan, walaupun kami bersepeda ke tempat yang dekat, namun karena bareng teman yang asyik, maka petualangan yang biasa menjadi luar biasa. Petualanganh belum berakhir, tunggu cerita berikutnya yaa!

BUS, MELATIH KEBERSAMAAN

Pada Minggu pagi, saya naik bus dari Pantai Samas. Karena biasanya pada hari Minggu banyak orang yang berkunjung ke Samas dengan lari pagi, kemudian pulangnya naik bus, tentu dalam bus itu sebagian penumpangnya berkeringat dan pasti penumpang dalam bus itu agak banyak. Kemudian dua orang anak perempuan (mungkin SMA) naik bus yang sama dengan kami, karena tidak ada kursi lagi, maka mereka harus berdiri. Tetapi anehnya, mereka itu tidak mau berpegangan pada alat pegangan bus yang terdapat pada atas tempat duduk bus. Jadi akibatnya, pada waktu bus mengegas dan mengerem, maka mereka tidak bisa menjaga keseimbangan, dan seperti mau jatuh dan itu tentu mengganggu penumpang lain yang berdiri karena penumpang lain ikut terdorong dan terganggu.

Kemudian bukan hanya itu saja, pada saat bus hampir penuh, biasanya kondektur menyuruh penumpang yang berdiri yang berada di bagian dalam bus terus merapat ke belakang agar penumpang yang baru masuk akan kebagian tempat, tetapi dua anak tadi malah tidak mau mundur, karena malas untuk berdesak-desakan, padahal bus itu dinaiki nenek-nenek, sampai-sampai penumpang menumpuk di pintu bus.

Dari dua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa mereka tidak menyadari bahwa mereka itu berada di tengah-tengah banyak orang, mereka berbuat semaunya sendiri tanpa ada rasa kebersamaan sedikitpun dengan tidak mau berbagi tempat dalam bus. Pada hal kita tahu bahwa bus umum memang untuk umum, dimana tempat orang berdesak-desakan dari berbagai macam latar belakang bercampur.

Dari berbagai hal yang terjadi di bus(adanya anak kecil-orang tua, macam-macam latar belakang), maka kita dapat mengambil hikmah dari bus. Mengapa saya bisa bilang begitu? Karena dengan adanya bus, kita dapat melatih rasa kebersamaan( rasa yang mulai meluntur sekarang ini karena individualisme), dari hal-hal kecil seperti memberi tempat duduk bagi orang yang sudah tua yaang tidak kebagian tempat duduk, kemudian sebaiknya pada waktu naik bus , kita tidak perlu menghisap rokok, karena tentu akan mengganggu penumpang lain dan menambah pengapnya udara d dalam bus, jika kita mampu untuk tidak merokok, maka kita dapat mengendalikan diri kita untuk berbuat merugikan orang lain. Kemudian pada kadang-kadang pada waktu di bus udaranya sangat pengap dan panas,tentu kita merasa jengkel, tetapi hanya dirasakan dalam hati dan tidak mungkin kita teriak-teriak tentang hal itu, ane tentu akan terasa aneh dan malah diteriaki orang. Kita dapat melatih kesabaran kita tentunya dan mengendalikan amarah.

Dari semua peristiwa atau hal-hal kecil itu, tentu bus merupakan tempat yang ampuh untuk melatih sikap dan perilaku yang baik dalam hidup ini, kita tidak boleh sisi negatif dari bus, tetapi ambillah yang positifnya saja. Maka berbanggalah kita yang biasa naik bus!

UNIQUELY ME!!


Kata di atas berarti "Uniknya Saya!". Kalimat ini muncul pada saat aq berpikir bahwa manusia adalah individu yang unik . Allah SWT telah menciptakan suatu keunikan tersendiri di dalam diri kita. Arti kata unik di sini adalah ketika setiap individu itu berbeda dengan manusia lain, tiada yang menyamai kita di dunia ini, kita hanyalah kita, tidak ada yang sama di antara setiap manusia,. Keunikan ini berada dalam fisik kita, kepribadian , dan sifat kita. Maka, banyak orang yang mengatakan bahwa " Be your self", jadilah diri Anda sendiri, jadi kita harus menunjukkan kepada dunia, inilah kita dengan segala keunikan yang kita miliki, tetapi kita juga tidak boleh tertutup dengan orang lain, kita harus mampu mencontoh perbuatan atau sifat-sifat yang terpuji dari pujaan kita, baik itu teman, pacar, atau bahkan tokoh yang kita agung-agungkan, karena tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.
Mencontoh di sini berarti melakukan apa yang orang lain lakukan untuk membuat hidup mereka better dalam hidup mereka. Setiap manusia pasti ingin sukses. Itu benar, sebagai makhluk yang unik, setiap manusia berhak untuk sukses untuk diri kita sendiri, memilih cita-cita untuk masa depan. Memilih cita-cita untuk masa depan kita memang penting, tapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana cara kita untuk mencapainya, saya beranggapan demikian karena setiap manusia mudah memilih suatu hal untuk cita-citanya, tapi tidak semua orang juga mudah untuk menggapai cita-cita yang dia impikan.Ada sebagian orang jika ditanya," Apa cita-citamu?", maka ada sebagian orang dengan lugas menjawabnya, dan tidak sedikit orang juga bingung menjawabnya, berarti orang tersebut tidak punya tujuan hidup, isn’t it? Semoga kamu tidak menjadi bagian dari orang yang seperti itu, he..he..he.
Dalam menggapai cita-cita, tentu butuh dukungan dari orang lain. Yang kita pikirkan bukan ,"Apa yang telah orang lain lakukan kepada kita, tapi apa yang telah kita perbuat untuk orang itu", jika kita sudah berpikir seperti itu, maka pada waktu kita melakukan hal positif untuk orang lain, maka kita melakukannya tulus karena kita cinta pada orang itu, bukan karena kita butuh balasan dari orang tersebut.
Semoga kita selalu seperti itu, karena kita hidup bukan sendiri di dunia ini, tapi butuh teman, walaupun teman yang selalu kita baikin, belum tentu mereka baik terhadap kita.
Setuju?