SI BOLANG(EXTENDED)


Kemeriahan dalam berpetualang masih berlanjut. Kami tetap setia dengan sepeda kita masing-masing. Setelah istirahat sekitar 15 menit di rumah Sakti, aq mulai mengobarkan semangat kepada anggota si bolang yang lain untuk lansung tancap gas ke Depok Beach. Pada jam 11, kami start moving. Puanaass! Itulah illustrasi yang dapat mewakili suasana hari itu. Tapi panas hari itu cukup terkurangi karena angin yang menemani along the journey, kami melewati sawah di timur desa Sakti.
Enjoy the journey! Itulah gambaran awal perjalanan kami. Tapi sewaktu kami mencapai di Jalan Parang Tritis, aq harus siapin tenaga full untuk dapat membawa sepedaku dan orang yang berada di belakangku(bonceng maksudnya..), yaitu Yeti ke puncak jembatan, karena tahu sendiri kan, untuk dapat melewati jembatan Kretek yang di bawahnya terdampar Sungai Opak yang menantang dan sombong, kami harus bersusah payah untuk dapat melayang melewatinya.
Extremely Different! Itulah yang ada dibenakku pada waktu aq mulai menginjak jembatan. Aq berpikir begitu karena sebelum sampai ke jembatan, aq lihat hanyalah toko-toko yang penuh sesak di sepanjang jalan Paris, tapi setelah melewati jembatan, air sungai Opak yang bersinar karena pantulan dari matahari dan diiringi dengan hijaunya pegunungan yang menemani perjalanan sungai itu, dan pegunungan itu sunggung fresh. Subhanallah! Ituilah ciptaan Allah SWT yang so beautiful, walaupun aq sering lewati jembatan itu, tapi q tak pernah bosan menikmati suguhan hasil ciptaan-Nya itu.
Sambil menuntun sepeda untuk lewati jembatan, aq mulai looking around. Sambil jalan, aq berupaya mengumpulkan energi untuk menuju Pantai Depok yang berjarak tidak terlalu jauh. Di jalan menuju Pantai Depok(setelah belokan dari Paris Street), ada anak kecil sambil bersepeda dan bilang “Pacaran ya, Mas!”, dan aq dengan reflek bilang “Lhaiyo Le”(Benar, dik). Nah, setelah bilang begitu, si Siti tertawa menertawakan kami, tapi tak q ambil pusing.
Setelah sampai, q lihat jam menunjukkan pukul hampir 12 siang. Kemudian kami pun langsung menuju masjid Depok dan menyandarkan sepeda buntut kami di sana, karena tidak ada pohon around the mosque, maka angin di sekitar masjid menjadi sangat panas, but no what what lah. Untuk itu, kami sholat dan setelah santai-santai sebentar, kami mulai menyambangi pantai yang q tebak memang sangat panas. Kami main di pantai sekitar 45 menit dengan tanpa topi dan pelindung badan lainnya, jadinya puanaas! Setelah main air plus foto-foto yang ga’ bermutu, kami putuskan untuk pulang, dan aq mulai berfikir kita akan memulai perjuangan kembali(tahu kan, artinya..bersepeda buu!). Aq melihat ada banyak perbedaan Pantai Depok dari terakhir aq ke sana, yaitu kurang lebih 1,5 tahun yang lalu, sekarang lebih bagus (mau tahu perbedaannya apa, lihat sendiri donk!). Karena aq ke sana hari Sabtu, maka ramai banget pantainya.
Pulang dari Depok merupakan suatu perjuangan yang kedua karena perjuangan yang pertama adalah menuju ke Depok, dan sekarang aq harus pulang dari Depok dengan segala penderitaan yang ada, aduuh! Aq bicara seperti itu karena aq harus melewati suatu tempat di mana pertamanya, ada anak kecil yang lagi main di pinggir sungai Opak dan dia dengan teman yang lain mengejekku dengan celotehan khas anak kecil dan bilang aq sedang pacaran(tidak gentar aq saat itu), kemudian cobaan kedua datang lagi, pada saat aq sudah sampai di sekitar desa Bungkus(utara Depok), ada segerombolan pemuda desa itu yang lagi berkumpul, nah, pas setelah aq lewat di hadapan mereka, aq dengar ada the one of them nyanyi, aq kira mereka nyanyi cuma iseng, tapi ternyata mereka malah mengejekku. Gini nyanyiannya,”Cintaku di sepeda tua”, aduuh!pada waktu itu aq malu banget, tapi karena aq sudah agak jauh dari gerombolan itu, aq tidak sempat menengok ke belakang, semakin aq jengkel karena along the street, si Sakti dan Siti terus menertawakanku, ganassss(s-nya empat).
Setelah sampai di Sakti’s house, kami istirahat, disuguhin kelapa muda pula(asyyiik), Tahu sendiri kan habis seharian ngayuh sepeda, ada kelapa segarrrr. Bersepeda memang asyik, tapi perlu diingat konsekuensi yang harus diambil adalah bikin capek, jadi siapkan tenaga dengan makan 1 baskom dulu..(wuu..lebay!). Kenapa sih aq mau bersepeda ke Pantai Depok pake sepeda, kan using motor easier?
Aq ingin merasakan pengalaman baru, pengalaman yang I never done it before. Menurutku, more pengalaman yang kita dapat dalam hidup ini, maka dengan adanya pengalaman, semoga kita dapat menggunakannya untuk memudahkan urusan kita di kemudian hari. Memang, efek sampingnya capai, kulit gorong, dsb. Tapi, itulah risikonya. Kita tak perlu pikirkan itu, tapi pikirkan hal positif apa yang telah kita dapatkan.
Setuju?

0 komentar: